Per Agustus 2023, Bontang Tertinggi
SAMARINDA - Kondisi Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Timur pada Agustus 2023 telah pulih dibandingkan sebelum pandemi. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Provinsi Kalimantan Timur Agustus 2023 sebesar 5,31 persen atau setara 103.590 orang. Jumlah pengangguran ini turun 0,40 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2022.
Kepala BPS Kaltim Dr Yusniar Juliana menjelaskan jumlah angkatan kerja berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) di Kaltim pada Agustus 2023 sebanyak 1.950.860 orang, naik 98.058 orang dibanding Agustus 2022. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 0,84 persen poin.
"Penduduk yang bekerja di Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 1.847.295 orang, meningkat sebanyak 100.375 orang dari Agustus 2022," jelasnya dalam rilis, Senin 6 November 2023.
Sementara, dikutip dari tabel rilis BPS Kaltim menunjukan Tingkat Pengangguran Terbuka per Agustus 2023 tertinggi terjadi kota Bontang yaitu 7,74 persen. Disusul, Kutai Barat 6,16 persen, Balikpapan 6,09 persen dan Kutai Timur 5,93 persen.
BPS mencatat TPT menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan periode Agustus 2021 sampai Agustus 2023 di Kaltim mempunyai pola yang selalu menurun pada kategori SD ke bawah, SMK, dan
Diploma I/II/III. Sementara pada kategori SMP, SMA, dan Universitas cenderung fluktuatif.
Pada Agustus 2023, TPT dari tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kaltim merupakan yang
paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya yaitu sebesar 7,19 persen. Sementara TPT yang paling rendah terdapat pada jenjang SD ke bawah sebesar 3,31 persen.
Dibandingkan Agustus 2022, TPT menurut pendidikan mengalami penurunan pada hampir semua kategori kecuali pada kategori SMA dan Universitas. TPT dari tamatan Universitas mengalami peningkatan yang terbesar yaitu 1,59 persen poin dan pada tamatan SMA mengalami peningkatan sebesar 0,58 persen poin.
Selain itu, BPS Kaltim juga mencatat lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan penyerapan tenaga kerja terbesar adalah Sektor Pertambangan dan Penggalian yakni 23.564 orang. Sementara sektor yang mengalami penurunan penduduk bekerja terbesar yaitu Industri Pengolahan yaitu 7.047 orang.